Banner 468 X 60

Jumat, 23 Juli 2010

Pengajian Sembunyi-Sembunyi,Tanda Kesesatan.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengatakan,''jika engkau melihat ada sekelompok orang yang berbisik-bisik membicarakan
masalah agama tanpa ingin
diketahui orang lain maka
ketahuilah bahwa mereka itu di
atas landasan
kesesatan” (Riwayat Darimi no
307).

Sungguh tepat apa yang
diungkapkan oleh seorang
ulama sekaligus umara
(penguasa) ini. Kita jumpai di
sekeliling kita bahwa orang-
orang yang menyebarkan
pemahaman yang menyimpang
biasanya memilih metode
dakwah secara sembunyi-
sembunyi supaya bisa berhasil
menyerat mangsa yang biasanya
adalah orang-orang yang
memiliki latar belakang
pengetahuan agama yang pas-
pasan.

Untuk ‘ngaji’ ada yang harus
ditutup matanya terlebih dahulu.
Ada juga yang bergerilya dari
satu kamar kos ke kamar kos
yang lain. Anehnya ketika ‘ngaji’
pintu kamar kos harus ditutup
rapat-rapat bahkan jika perlu
semua alas kaki harus
dimasukkan demi alasan
‘keamanan’. Ada juga yang
merahasiakan siapa sebenarnya
ketua ‘pengajian’ mereka. Belum
tiba saatnya, demikian alasan
yang diajukan. Umumnya
‘pengajian’ semisal itu tidak
berani diadakan secara terbuka
di masjid umum. Ujung-ujungnya
‘anak-anak ngaji’ tersebut
didoktrin dengan berbagai
pemahaman yang menyimpang.
Bukankah ajaran agama kita itu
sesuai dengan fitrah manusia?!
Jika memang demikian mengapa
mesti takut menyampaikan
kebenaran tersebut di tengah-
tengah kaum muslimin?
Bukankah itu malah menjadi
pertanda bahwa mereka
membawa pemahaman yang
‘unik’, lain dari pada yang lain.
Benarlah apa yang Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam
sampaikan.

Dari Tsauban, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ
أُمَّتِى ظَاهِرِينَ عَلَى
الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ
خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِىَ
أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ

“ Akan selalu ada sekelompok
dari umatku yang menampakkan
kebenaran. Tidaklah masalah
bagi mereka adanya orang-
orang yang tidak mau menolong
mereka. Demikianlah keadaan
mereka sehingga datanglah
ketetapan Alloh (baca:hari
Kiamat)” (HR Muslim no 5059).

Hadits ini mengisyaratkan bahwa
metode dakwah yang dijalankan
oleh para pengusung kebenaran
semenjak masa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam hingga akhir
zaman nanti adalah dakwah
dengan terang-terangan dalam
menyampaikan kebenaran. Tidak
ada yang ditutupi dalam dakwah
mereka.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

قَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَى
الْبَيْضَاءِ لَيْلُهَا
كَنَهَارِهَا لاَ يَزِيغُ عَنْهَا
بَعْدِى إِلاَّ هَالِكٌ

“ Sungguh kutinggalkan kalian di
atas agama yang terang,
malamnya bagaikan siangnya.
Tidak ada yang menyimpang
darinya sepeninggalku kecuali
orang yang binasa” (HR Ibnu
Majah no 43 dari Irbadh bin
Sariyah, dinilai shahih oleh al
Albani).
Yang dimaksud denga ‘baidha’
dalam hadits di atas
sebagaimana penjelasan
Muhammad Fuad Abdul Baqi
adalah agama dan argumen
yang terang dan jelas yang tidak
mengandung kesamaran sama
sekali.
Jika demikian, mendakwahkan
agama ini tidak perlu tertutup.
Beralasan bahwa dulu di awal
dakwah, Nabi mempergunakan
metode sembunyi-sembunyi
sungguh tidak tepat.

Pertama, semenjak dakwah
dengan terang-terangan, Nabi
tidak pernah lagi sembunyi-
sembunyi dalam dakwah.

Kedua , berdalil dengan hal di
atas itu mungkin tepat jika
dakwah dilakukan di tengah-
tengah masyarakat kafir yang
menekan dakwah Islam.
Sedangkan dakwah sembunyi-
sembunyi di tengah-tengah
masyarakat Islam hanyalah awal
kesesatan.
Wallahu a'lam.


Sumber : Catatan Al Akh Hery
Uzlah Dulu
http://www.facebook.com/notes/
hery-uzlah-dulu/_pengajian-
sembunyi-sembunyi-tanda-
kesesatan_/418893301925
www.abuayaz.co.cc/2010/07/pengajian-sembunyi-sembunyi-tanda.html

6 komentar:

Muhammad Chandra mengatakan...

salam kenal ya. . .
kalau berkenan...kunjung balik ya bro. .
_______________________________________
salam:
Batch file programming | Keajaiban Om Google |Tips dan Trick Komputer | Free Software

Sungai Awan mengatakan...

Ngapain harus sembunyi-sembunyi ya.
Kan kalo terang-terangan kan bisa sekalian dakwah

Hidup sederhana mengatakan...

harusnya begitu, karena ada niat jelek jd sembunyi2.

Sungai Awan mengatakan...

Sembunyi sembunyi berarti tanda takut gan.
Mungkin saja ajaran sesat

Sungai Awan mengatakan...

Niatnya jelek pastilah dia sembunyi.
Tapi Alloh akan mengetahuinya gan

Faisal Hilmi mengatakan...

MenurutQ judul diatas pantas untuk negara Indonesia, kalu di barat mungkin berbeda.

Posting Komentar