Banner 468 X 60

Kamis, 15 Juli 2010

Keluarnya Dajjal Sebagai Tanda Hari Kiamat

Penulis : Al-
Ustadz Abu Abdillah
Abdurrahman Mubarak

Setelah Imam Mahdi, satu
penanda besar hari kiamat yang
akan muncul adalah Dajjal. Dia
berasal dari manusia dan
merupakan sosok nyata.
Kemunculannya akan didahului
dengan sejumlah peristiwa besar.
Di antara kewajiban seorang
muslim adalah beriman kepada
hari akhir dan apa yang akan
terjadi sebelum dan setelahnya.
Hari kiamat tidak ada yang
mengetahui kapan terjadinya
kecuali Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Jibril ‘alaihissalam
bertanya kepada Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ.
قَالَ: مَا الْمَسْئُوْلُ عَنْهَا
بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ

Kabarkanlah kepadaku kapan
terjadi hari kiamat?” Rasulullah
menjawab, “Orang yang ditanya
tidak lebih tahu dari
bertanya.” (HR. Muslim no. 1)
Meskipun tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia,
namun Allah Subhanahu wa
Ta’ala dan Rasul-Nya telah
menerangkan tanda-tanda yang
akan muncul sebelum terjadinya.
Tanda-tanda hari kiamat ada
dua, shugra dan kubra.
Tanda kiamat shugra banyak
jumlahnya, Di antaranya yang
disebutkan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam hadits Jibril:

قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنْ
أَمَارَتِهَا. قَالَ: أَنْ تَلِدَ
اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى
الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ
رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ
فِي الْبُنْيَانِ

(Jibril)berkata: Kabarkan
kepadaku tentang tanda-
tandanya. Rasulullah menjawab:
Budak perempuan melahirkan
tuannya, dan kamu lihat orang
yang telanjang kaki dan
telanjang badan penggembala
kambing berlomba-lomba
meninggikan bangunan.” (HR.
Muslim no. 1)
Adapun tanda kiamat kubra, di
antaranya disebutkan dalam
hadits Hudzaifah bin Usaid Al-
Ghifari radhiyallahu 'anhu:

اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ.
فَقَالَ: مَا تَذَاكَرُوْنَ؟
قَالُوا: نَذْكُرُ السَّاعَةَ. قَالَ:
إِنَّهَا لَنْ تَقُوْمَ حَتَّى
تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ
آيَاتٍ. فَذَكَرَ الدُّخَانَ
وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ
وَطُلُوْعَ الشَّمْسِ مِنْ
مَغْرِبِهَا وَنُزُوْلَ عِيْسَى
ابْنِ مَرْيَمَ عَلَيْهِ
السَّلاَمُ وَيَأَجُوْجَ
وَمَأْجُوْجَ وَثَلاَثَةَ
خُسُوْفٍ خَسْفٌ
بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ
بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ
بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ
ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ
الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ
إِلَى مَحْشَرِهِمْ

Rasulullah melihat kami ketika
kami tengah berbincang-bincang.
Beliau berkata: “Apa yang kalian
perbincangkan?” Kami
menjawab: Kami sedang
berbincang-bincang tentang hari
kiamat. Beliau berkata: Tidak
akan terjadi hari kiamat hingga
kalian lihat sebelumnya sepuluh
tanda. Beliau menyebutkan:
“Dukhan (asap), Dajjal, Daabbah,
terbitnya matahari dari barat,
turunnya ‘Isa ‘alaihissalam, Ya’juj
dan Ma’juj, dan tiga khusuf
(dibenamkan ke dalam bumi) di
timur, di barat, dan di jazirah
Arab, yang terakhir adalah api
yang keluar dari Yaman
mengusir (menggiring) mereka
ke tempat berkumpulnya
mereka.” (HR. Muslim no. 2901)
Di antara tanda kiamat kubra
yang termaktub dalam hadits di
atas adalah keluarnya Dajjal.
Pembahasan masalah keluarnya
Dajjal merupakan pembahasan
penting disebabkan beberapa
faktor yang disebutkan Asy-
Syaikh Al-Albani rahimahullahu:
1. Banyaknya orang yang
menisbatkan diri kepada ilmu
dan dakwah meragukan akan
turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam
dan terbunuhnya Dajjal.
2. Kebanyakan manusia tidak
terbiasa membicarakan masalah
keluarnya Dajjal dan turunnya
‘Isa bin Maryam ‘alaihissalam.
(Lihat Qishshah Al-Masihid Dajjal
wa Nuzul ‘Isa, karya Asy-Syaikh
Al-Albani rahimahullahu)
Dajjal
Secara bahasa:
Disebutkan oleh Al-Imam Al-
Qurthubi rahimahullahu dalam
kitab beliau At-Tadzkirah bahwa
lafadz Dajjal dipakai untuk
sepuluh makna. Di antaranya:
Kadzdzab (tukang dusta),
Mumawwih (yang menipu
manusia). Asy-Syaikh Ibnu
‘Utsaimin rahimahullahu
mengatakan: “Dikatakan
demikian karena dia adalah
manusia yang paling besar
penipuannya.”
Dalam istilah syar’i:
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin
rahimahullahu mengatakan:
“Seorang laki-laki pendusta
(penipu) yang keluar di akhir
zaman mengaku sebagai
Rabb.” (Syarah Lum’atul I’tiqad)
Peringatan akan Keluarnya Dajjal
Para nabi telah memperingatkan
akan keluarnya Dajjal.
Diriwayatkan dari Abdullah bin
‘Umar radhiyallahu 'anhuma, dia
berkata:

قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ
فَأَثْنَى عَلَى اللهِ بِمَا
هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ
الدَّجَّالَ فَقَالَ: إِنِّي
أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ
نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أَنْذَرَهُ
قَوْمَهُ، لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوْحٌ
قَوْمَهُ وَلَكِنْ سَأَقُوْلُ
لَكُمْ فِيْهِ قَوْلاً لَمْ
يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ،
تَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ أَعْوَرُ
وَأَنَّ اللهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berdiri di hadapan
manusia, menyanjung Allah
Subhanahu wa Ta’ala dengan
sanjungan yang merupakan hak-
Nya, kemudian menyebut Dajjal
dan berkata: “Aku
memperingatkan kalian darinya.
Tidaklah ada seorang nabi
kecuali pasti akan
memperingatkan kaumnya
tentang Dajjal. Nuh ‘alaihissalam
telah memperingatkan kaumnya.
Akan tetapi aku akan sampaikan
kepada kalian satu ucapan yang
belum disampaikan para nabi
kepada kaumnya: Ketahuilah dia
itu buta sebelah matanya,
adapun Allah Subhanahu wa
Ta’ala tidaklah demikian.” (HR.
Ahmad, Al-Bukhari, Muslim,
2930/169)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata:

أَلاَ أُحَدِّثُكُمْ حَدِيْثًا عَنِ
الدَّجَّالِ مَا حَدَّثَ بِهِ
نَبِيٌّ قَوْمَهُ؟ إِنَّهُ أَعْوَرُ
وَإِنَّهُ يَجِيْءُ مَعَهُ
بِمِثَالِ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ
فَالَّتِي يَقُوْلُ إِنَّهَا
الْجَنَّةُ هِيَ النَّارُ وَإِنِّي
أُنْذِرُكُمْ كَمَا أَنْذَرَ بِهِ
نُوْحٌ قَوْمَهُ

Maukah aku sampaikan kepada
kalian tentang Dajjal yang telah
disampaikan oleh para nabi
kepada kaumnya? Dia buta
sebelah matanya, membawa
sesuatu seperti surga dan
neraka. Yang dia katakan surga
pada hakikatnya adalah neraka.
Aku peringatkan kepada kalian
sebagaimana Nabi Nuh
‘alaihissalam memperingatkan
kaumnya.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim no. 2936)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu
'anhu, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata:

مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَقَدْ
أَنْذَرَ أُمَّتَهُ اْلأَعْوَرَ
الْكَذَّابَ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ
وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ
بِأَعْوَرَ وَمَكْتُوْبٌ بَيْنَ
عَيْنَيْهِ ك ف ر

Tidak ada seorang nabi pun
kecuali memperingatkan
umatnya dari Dajjal. Buta satu
matanya, pendusta. Ketahuilah
dia buta. Adapun Rabb kalian
tidaklah demikian. Tertulis di
antara dua mata Dajjal: ك ف ر -
yakni kafir.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim no. 2933)
Dalam riwayat lain:

يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ
كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ

Bisa dibaca oleh semua mukmin
yang bisa baca tulis ataupun
tidak.” (HR. Muslim 2934/105)
Kejadian-Kejadian Sebelum
Keluarnya Dajjal
Banyak kejadian telah
dikabarkan oleh Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjelang keluarnya Dajjal. Di
antara kejadian-kejadian
tersebut:
1. Banyaknya yang tewas ketika
kaum muslimin melawan Romawi
Diriwayatkan dari Yusai bin Jabir:
Bertiup angin di Kufah,
datanglah seorang pria yang
ucapannya hanyalah: “Ya
Abdullah bin Mas’ud, kiamat
telah datang.” Maka beliau
duduk dan bersandar kemudian
berkata: “Sesungguhnya kiamat
tak akan terjadi hingga tidak
dibagikan lagi warisan dan tidak
bergembira dengan ghanimah.”
Beliau berisyarat dengan
tangannya ke arah Syam seraya
berujar: “Akan ada musuh yang
berkumpul untuk menyerang
kaum muslimin maka kaum
muslimin pun berkumpul untuk
melawan mereka.” Aku katakan:
“Romawi yang anda maksud?”
Beliau menjawab: “Ya. Ketika itu
akan terjadi peperangan yang
dahsyat. Majulah kaum muslimin
siap untuk mati (membela
agama), tak akan kembali kecuali
dalam keadaan menang.
Bertempurlah kedua pasukan
tersebut hingga terhalangi waktu
malam. Maka kembalilah dua
kelompok tersebut tanpa ada
pemenang dan pasukan yang
siap mati telah tiada. Kemudian
maju sekelompok kaum muslimin
yang siap untuk mati, tidak
pulang kecuali dalam keadaan
menang. Mereka bertempur
hingga sore kemudian
kembalilah dua kelompok
tersebut tanpa ada pemenang
dan pasukan yang siap mati pun
habis. Di hari keempat majulah
sisa pasukan kaum muslimin.
Allah Subhanahu wa Ta’ala
berikan kemenangan kepada
mereka. Mereka membunuh
musuh dalam jumlah yang tak
pernah terlihat sebelumnya.
Hingga ada seekor burung yang
terbang ke arah mereka mati
sebelum bisa melintasi
semuanya. Ketika itu ada orang-
orang yang mencari keluarga
bapaknya hanya mendapatkan
seorang saja padahal
sebelumnya mereka berjumlah
seratus orang. (Kalau begini
keadaannya) dengan ghanimah
seperti apa dia akan gembira?
Atau warisan seperti apa
dibagikan? Ketika dalam
keadaan demikian, mereka
mendengar sesuatu yang lebih
besar dari itu. Datang seseorang
yang berteriak (bahwa) Dajjal
telah mendatangi keluarga
mereka. Maka mereka pun
membuang ghanimah dari
tangan-tangan mereka, dan
mengirim sepuluh pasukan
berkuda sebagai mata-mata.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata: ‘Sungguh aku
tahu nama-nama mereka dan
nama-nama ayah mereka serta
warna kuda-kuda mereka.
Mereka adalah pasukan berkuda
yang terbaik di muka bumi ketika
itu atau di antara pasukan
berkuda yang terbaik di muka
bumi ketika itu’.” (HR. Muslim
no. 2899)
2. Banyaknya kemenangan diraih
kaum muslimin
Dari Nafi’ bin ‘Utbah
radhiyallahu 'anhu: Kami
bersama Rasulullah dalam satu
peperangan. Datang kepada
Nabi satu kaum dari Maghrib
memakai pakaian dari wol (bulu
domba). Mereka bertemu
Rasulullah di sebuah bukit dalam
keadaan berdiri sedangkan
Rasulullah duduk. Batinku
berkata: ‘Datangilah mereka dan
berdirilah antara mereka dengan
Rasulullah agar jangan sampai
mereka menculik Rasulullah’.
Kemudian aku berkata (dalam
hati, -pen.): ‘Mungkin beliau
ingin berbicara khusus bersama
mereka.’ Aku pun mendatangi
mereka dan duduk di antara
Rasulullah dan mereka. Aku
hafal dari beliau empat kalimat,
aku hitung dengan jariku. Beliau
berkata: ‘Kalian akan berperang
melawan jazirah Arab dan Allah
berikan kemenangan kepada
kalian. Kemudian memerangi
Persia dan kalian pun menang.
Kalian memerangi Romawi kalian
pun diberikan kemenangan oleh
Allah. Dan kemudian kalian
berperang melawan Dajjal, Allah
juga memberikan kemenangan
untuk kalian.” (HR. Muslim no.
2900)
3. Kaum Muslimin menguasai
Konstantinopel (Istanbul, red.)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak
akan terjadi hari kiamat hingga
orang Romawi datang di A’maq
atau Dabiq (dua tempat di
Syam). Keluarlah pasukan dari
Madinah untuk menghadapi
mereka. Mereka adalah di
antara penduduk bumi yang
terbaik ketika itu. Ketika mereka
telah berhadapan, orang
Romawi berkata: ‘Biarkanlah
kami memerangi orang-orang
yang telah ditawan dari kaum
kami.’ Kaum muslimin berkata:
‘Tidak, kami tak akan
membiarkan kalian memerangi
saudara kami.’ Akhirnya mereka
pun bertempur. Larilah sepertiga
pasukan yang Allah tak akan
memberi taubat kepada mereka,
sepertiga pasukan muslimin
terbunuh dan mereka adalah
syuhada yang paling afdhal di sisi
Allah, sepertiga pasukan lagi
yang tersisa mendapat
kemenangan dan mereka tak
akan terkena fitnah (ujian)
selamanya. Mereka menguasai
Konsthantiniyah (Konstantinopel,
dahulu merupakan ibukota
Romawi Timur, red.). Ketika
mereka tengah membagi
rampasan perang dan telah
menggantungkan pedang
mereka di pohon zaitun,
berteriaklah setan: ‘Masihid
(Dajjal) telah mendatangi
keluarga kalian.’ Mereka pun
keluar, padahal itu adalah berita
batil. Ketika mereka sampai di
Syam, keluarlah Dajjal….” (HR.
Muslim no. 2897)
4. Dajjal keluar ketika telah
sedikitnya orang Arab
Dari Ummu Syarik radhiyallahu
'anha, beliau mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata:

لَيَفِرَّنَّ النَّاسُ مِنَ
الدَّجَّالِ فِي الْجِبَالِ.
قَالَتْ أُمُّ شَرِيْكٍ: يَا
رَسُوْلَ اللهِ، فَأَيْنَ
الْعَرَبُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: هُمْ
قَلِيْلٌ

Sungguh manusia akan
melarikan diri dari Dajjal ke
gunung-gunung.” Ummu Syarik
berkata: “Ya Rasulullah, di mana
orang-orang Arab ketika itu?”
Beliau menjawab: “Mereka
sedikit.” (HR. Muslim no. 2945)
5. Sebelum keluarnya Dajjal,
manusia tertimpa tiga paceklik
yang dahsyat sehingga mereka
mengalami kelaparan. Allah
Subhanahu wa Ta’ala
memerintahkan langit di tahun
pertama untuk menahan
sepertiga hujan, memerintahkan
bumi untuk menahan sepertiga
tumbuhannya. Kemudian Allah
Subhanahu wa Ta’ala
perintahkan langit di tahun
kedua untuk menahan dua
pertiga hujannya dan
memerintahkan tanah untuk
menahan dua pertiga
tanamannya. Selanjutnya Allah
Subhanahu wa Ta’ala
perintahkan langit di tahun
ketiga menahan semua
hujannya, tak ada yang turun
satu tetespun dan
memerintahkan tanah untuk
menahan semua tumbuh-
tumbuhan. (Sebagaimana dalam
hadits Abu Umamah
radhiyallahu 'anhu dan Asma`
bintu Yazid Al-Anshariyah
radhiyallahu 'anha. Lihat kitab
Qishshatu Masihid Dajjal wa
Nuzul ‘Isa wa Qatlihi Iyyahu
karya Asy-Syaikh Al-Albani
rahimahullahu)
Sebab Keluarnya Dajjal
Sebabnya adalah karena satu
amarah. Ummul Mukminin
Hafshah bintu ‘Umar
radhiyallahu 'anhuma berkata
kepada Abdullah bin ‘Umar
radhiyallahu 'anhuma: “Tidakkah
kau tahu bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata:

إِنَّمَا يَخْرُجُ مِنْ غَضْبَةٍ
يَغْضَبُهَا

Dia keluar hanyalah karena
satu amarah yang ia
rasakan.” (HR. Muslim no. 2932)
Tempat keluarnya Dajjal
Diriwayatkan dari An-Nawwas
bin Sam’an radhiyallahu 'anhu:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah menyebutkan
perkara Dajjal pada satu hari.
Beliau merendahkan dan kadang
mengeraskan suaranya hingga
kami menyangka dia ada di
pojok kebun korma. Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata:

غَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُنِي
عَلَيْكُمْ إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا
فِيْكُمْ فَأَنَا حَجِيْجُهُ
دُوْنَكُمْ وَإِنْ يَخْرُجْ
وَلَسْتُ فِيْكُمْ فَامْرُؤٌ
حَجِيْجُ نَفْسِهِ وَاللهُ
خَلِيْفَتِي عَلَى كُلِّ
مُسْلِمٍ إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ
عَيْنُهُ طَافِئَةٌ كَأَنِّي
أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزَّى
بْنِ قَطَنٍ، فَمَنْ أَدْرَكَهُ
مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ
فَوَاتِحَ سُوْرَةِ الْكَهْفِ،
إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ
الشَّامِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ
يَمِيْنًا وَعَاثَ شِمَالاً، يَا
عِبَادَ اللهِ فَاثْبُتُوا

Selain Dajjal lebih aku takutkan
(menimpa) kalian. Karena jika
Dajjal keluar dan aku masih ada
di antara kalian niscaya aku akan
menjadi pelindung kalian. Jika dia
keluar ketika aku telah tiada
maka setiap muslim akan
menjadi pembela dirinya sendiri.
Allah yang akan menjaminku
membela setiap muslim. Dia
adalah seorang pemuda yang
sangat keriting, matanya tidak
ada cahayanya, aku mengira dia
mirip dengan Abdul ‘Uzza bin
Qathan. Barangsiapa di antara
kalian mendapatinya bacalah
awal surat Al-Kahfi. Dia akan
keluar dari jalan antara Syam
dan Irak, berjalan ke kiri dan ke
kanan. Wahai hamba-hamba
Allah, istiqamahlah.” (HR. Muslim
no. 2937)
Dajjal adalah Cobaan yang
Terbesar
Dajjal merupakan cobaan paling
besar yang menimpa manusia di
dunia. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Wahai manusia, sesungguhnya
tidak ada makhluk di muka bumi
ini sejak Allah menciptakan
Adam sampai hari kiamat yang
fitnahnya lebih besar daripada
Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata:
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى
قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ
أَكْبَرُ مِنْ الدَّجَّالِ
“Tidak ada antara penciptaan
Adam dan hari kiamat makhluk
yang lebih besar dari Dajjal
(dalam satu riwayat: fitnah yang
lebih besar dari fitnah
Dajjal).” (HR. Muslim no. 2946)
Negeri yang Tidak Dimasuki
Dajjal
Tidak ada satu negeri pun di
bumi ini kecuali akan didatangi
dan dikuasai Dajjal, kecuali
Makkah dan Madinah. Anas bin
Malik radhiyallahu ‘anhu
menceritakan bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata:
لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ
سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلاَّ
مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ وَلَيْسَ
نَقْبٌ مِنْ أَنْقَابِهَا إِلاَّ
عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ
صَافِّيْنَ تَحْرُسُهَا
فَيَنْزِلُ بِالسِّبْخَةِ
فَتَرْجُفُ الْمَدِيْنَةُ
ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ يَخْرُجُ
إِلَيْهِ مِنْهَا كُلُّ كَافِرٍ
وَمُنَافِقٍ
“Tidak ada satu negeri pun
kecuali akan didatangi (dikuasai)
Dajjal kecuali Makkah dan
Madinah. Tidak ada satu celah
pun di negeri tersebut kecuali
ada malaikat yang menjaganya.
Kemudian Dajjal datang ke suatu
daerah -di luar Madinah- yang
tanahnya bergaram.
Bergoyanglah Madinah tiga kali,
Allah keluarkan dengan
sebabnya semua orang kafir dan
munafiq dari Madinah.” (HR.
Muslim no. 2943)
Di antara negeri yang tidak
didatangi (tidak dikuasai) Dajjal
adalah Baitul Maqdis dan bukit
Tursina. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata: “Dia
akan tinggal selama 40 hari
mendatangi semua tempat
kecuali empat masjid: Masjidil
Haram, Masjid Madinah, Bukit
Tursina (Palestina), dan Masjidil
Aqsha (Palestina).” (HR. Ahmad
dan lainnya. Asy-Syaikh Al-Albani
rahimahullahu berkata sanadnya
shahih. Lihat Qishshatu Al-
Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa)
Lama Tinggalnya Dajjal di Bumi
Dalam hadits An-Nawwas bin
Sam’an radhiyallahu ‘anhu
disebutkan:
قُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا
لَبْثُهُ فِي اْلأَرْضِ؟ قَالَ:
أَرْبَعُوْنَ يَوْمًا، يَوْمٌ
كَسَنَةٍ وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ
وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ وَسَائِرُ
أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ
“…Kami berkata: ‘Ya Rasulullah,
berapa lama Dajjal tinggal di
bumi?’ Rasulullah berkata: ‘40
hari. Satu harinya seperti satu
tahun, kemudian seperti sebulan,
kemudian seperti sepekan,
kemudian hari-hari lainnya
seperti hari kalian
sekarang…’.” (HR. Muslim no.
2937)
Yang membunuh Dajjal
Setelah Dajjal tinggal di bumi 40
hari, Allah Subhanahu wa Ta’ala
pun menurunkan Nabi ‘Isa
‘alaihissalam. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata:
يَخْرُجُ الدَّجَّالُ فِي
أُمَّتِي فَيَمْكُثُ
أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا
فَيَبْعَثُ اللهُ عِيْسَى
ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ
بْنُ مَسْعُوْدٍ فَيَطْلُبُهُ
فَيُهْلِكُهُ
“Dajjal keluar di antara umatku
selama 40 hari, kemudian Allah
Subhanahu wa Ta’ala mengutus
Isa bin Maryam ‘alaihissalam
yang mirip dengan ‘Urwah bin
Mas’ud. ‘Isa ‘alaihissalam
mencarinya dan
membunuhnya….” (HR. Muslim
no. 2940)
Dalam riwayat lain:
فَيَطْلُبُهُ حَتَّى
يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ
فَيَقْتُلُهُ
“Dajjal dikejar oleh Nabi ‘Isa
‘alaihissalam hingga
mendapatkannya di Bab Ludd
(satu negeri dekat Baitul Maqdis
–Palestina, red.). Beliau pun
membunuhnya.” (HR. Muslim
no. 2937)
Dalam hadits lain:
فَإِذَا رَآهُ عَدُوُّ اللهِ ذَابَ
كَمَا يَذُوْبُ الْمِلْحُ فِي
الْمَاءِ فَلَوْ تَرَكَهُ
لَانْذَابَ حَتَّى يَهْلِكَ
وَلَكِنْ يَقْتُلُهُ اللهُ
بِيَدِهِ فَيُرِيْهِمْ دَمَهُ
فِي حَرْبَتِهِ
“Ketika musuh Allah Subhanahu
wa Ta’ala (yakni Dajjal, -pen.)
melihat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam,
melelehlah (tubuhnya)
sebagaimana garam meleleh di
air. Seandainya dibiarkan niscaya
akan meleleh hingga binasa,
akan tetapi Allah membunuhnya
melalui tangan ‘Isa ‘alaihissalam,
memperlihatkan darahnya
kepada mereka di tombak Nabi
‘Isa ‘alaihissalam.” (HR. Muslim
2897)
Inilah sekelumit permasalahan
Dajjal yang perlu kita ketahui
dan imani. Mudah-mudahan
Allah Subhanahu wa Ta’ala
menjaga kita dari fitnah Dajjal
dan menambah keimanan kita.
Wa akhiru da’wana
anilhamdulillahi Rabbbil ‘alamin

asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=531

3 komentar:

Sungai Awan mengatakan...

Wah benar sekali gan.
Sebelum kiamat, dajjal akan keluar dulu hingga dajjal nanti dibunuh oleh Nabi Isa. Tengkyu gan sharenya

Sungai Awan mengatakan...

Dajjal cuma berkelana 40 hari lamanya.
Tp pengikutnya pasti banyak

AWAN MEGA PUTRA PAKSI DIRGANTARA mengatakan...

semoga gak ada yang mau ngikutin

Posting Komentar