Nasab dan kelahirannya
Beliau adalah, yang mulia,
syaikh, ulama, peneliti, ahli fiqhi
dan mufassir yang wara’ lagi
zuhud. Muhammad bin Shalih
bin Muhammad bin Sulaiman bin
Abdurrahman (dari) keluarga
Utsaimin. berasal dari Wahbah
dari keluarga Bani Tamim.
Dilahirkan pada malam kedua
puluh tujuh dari bulan
Ramadhan yang penuh berkah,
tahun 1327 H. di Unaizah. Salah
satu kota (propinsi) Al-Qashim,
di Kerajaan Saudi Arabia.
Perkembangan Keilmuannya
Ayahnya, -rahimahullahu Ta’ala-,
mengikutkannya untuk belajar
Al-Qur’anul Karim pada
neneknya. Seorang guru dari
jihat ibunya; Abdurrahman bin
Sulaiman Ad-Daamigh, semoga
Allah merahmatinya. Kemudian,
beliau belajar menulis,
matematika dan teks-teks
kesusatraan pada sekolah Ustadz
Abdul Aziz bin Shaleh Ad-
Damigh hafidzahullah. Hal itu,
sebelum beliau ikut serta di
sekolah Ali bin Abdullah As-
Syahtan, semoga Allah
merahmatinya. Dimana beliau
menghapal Al-Qur’an di luar
kepala, sementara umurnya
belumlah melewati sebelas
tahun.
Atas anjuran orang tuanya,
semoga Allah merahmatinya,
beliau bersedia untuk menuntut
ilmu syar’i. Dan kala itu, yang
mulia Syaikh Al-Allamah
Abdurrahman bin Nashir As-
Sa`di, semoga Allah
merahmatinya meminta murid-
murid besarnya, diantaranya
syaikh Muhammad Abdul Aziz
Al-Muthawwi’ semoga Allah
merahmatinya, untuk mengajar
murid-murid pemula. Maka
bergabunglah beliau dalam
majlisnya. Hingga beliau
memperoleh ilmu Tauhid, Fiqhi
dan Nahmu.
Kemudian, beliau belajar di
majlis gurunya Al-Allamah
Abdurrahman bin Nashir As-
Sa’di semoga Allah
merahmatinya. Beliau belajar
padanya di bidang Tafsir, Hadits,
Shirah Nabawi, Tauhid, Fiqhi,
Usul, Faraid dan Nahwu serta
menghapal ringkasan-ringkasan
matan dalam ilmu-ilmu ini.
Syaikh Al-Allamah Abdurrahman
bin Nashir As-Sa’di dikategorikan
sebagai guru utamanya; karena
beliau mengambil ilmu,
pengetahuan dan metode
darinya, lebih banyak dari
selainnya. beliau terkesan
dengan metode, pengrujukan
dan pengikutan terhadap dalil
serta cara pengajarannya.
Tatkala syaikh Abdurrahman bin
Ali bin Audan, semoga Allah
merahmatinya (menjadi) hakim di
Unaizah, beliau belajar padanya
ilmu faraid. Begitupula, beliau
juga belajar pada syaikh
Abdurrazzak Afify, semoga Allah
meridhoinya, ketika dia menjadi
guru di kota itu; dalam ilmu
nahmu dan balaghah.
Ketika pondok pendidikan
dibuka di kota Riyad, sebahagian
teman-temannya menganjurkan
padanya agar ikut serta. Lalu
beliau meminta izin pada
gurunya Syaikh Abdurrahman
As-Sa’di, semoga Allah
merahmatinya. Lalu beliau
mengizinkannya. Dan
bergabunglah beliau di pondok
pendidikan itu pada tahun
1372-1373 H.
Selama dua tahun beliau
bergabung di Pondok
Pendidikan Riyad, beliau telah
mengambil faidah dari ulama-
ulama yang mengajar ketika itu.
Diantaranya; Al-Allamah syaikh
Muhammad bin Amin Asy-
Syinqithi, Syaikh Al-Faqih Abdul
Aziz bin Nashir bin Rasyid dan
Syaikh Al-Muhaddits
Abdurrazzak Al-Afriqy. Semoga
Allah merahmati mereka.
Ketika itu beliau mengadakan
kontak dengan Syaik Al-Allamah
Abdul Aziz bin Abdullah bin
Baaz. Semoga Allah
merahmatinya. Lalu beliau
belajar pada beliau, di masjid,
dari (kitab) Sahihul Bukhari dan
dari makalah-makalah Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah. Dan beliau
memperoleh ilmu dalam ilmu
hadits serta mengkaji dan
membandingkan pendapat-
pendapat ahli fiqhi mazhab
(aliran). Dan yang mulia Syaikh
Abdul Aziz bin Baaz, semoga
Allah merahmatinya, sebagai
guru keduanya dalam
memperoleh ilmu dan
keteladanan.
Beliau kembali ke Unaizah pada
tahun 1374 H. Dan belajar pada
gurunya Syaikh Al-Allamah
Abdurrahman bin Nashir As-
Sa’di. Dan beliau melanjutkan
studinya dengan bergabung di
fakultas syari’ah, yang pada
waktu itu sudah menjadi bagian
dari Universitas Imam
Muhammad bin Su’ud Al-
Islamiyah, hingga beliau
memperoleh ijazah sarjana.
Pengajaran Beliau
Guru beliau, melihat pada dirinya
keunggulan dan kecepatan
menangkap ilmu. Lalu dia
mendorongnya untuk mengajar.
Sedangkan beliau itu masih
sebagai murid di majlisnya. Lalu
mulailah beliau mengajar pada
tahun 1370 H. Di Masjid Raya
Unaizah.
Ketika beliau lulus di Pondok
pendidikan di Riyad, beliau
diangkat sebagai guru di pondok
pendidikan di Unaizah pada
tahun 1374 H.
Pada Tahun 1376 H. gurunya,
syaikh Abdurrahman bin Nashir
As-Sa’di, semoga Allah
merahmatinya, menginggal
dunia. Setelah itu, beliau
menjabat imam Masjid Raya
Unaizah serta menjadi imam dua
hari raya di masjid itu, dan
memberikan pelajaran di
Perpustakaan Nasional Unaizah
yang menginduk pada Masjid
Raya Unaizah; yang didirikan
oleh gurunya, semoga Allah
merahmatinya, pada tahun 1359
H.
Tatkala murid-murid(nya) sudah
banyak, jadilah perpustakaan itu
tidak muat untuk mereka.
Mulailah Syaikh yang mulia,
semoga Allah merahmatinya,
mengajar di Masjid Raya. Dan
berkumpul dan berda-tanganlah
murid-murid dari Kerajaan Saudi
Arabia dan selainnya. Hingga
pada beberapa pelajaran, jumlah
mereka mencapai beberapa
ratus. Mereka belajar dengan
tekun dan mendapatkan ilmu,
bukan hanya sekedar
mendengar. Beliau tetap sebagai
imam, khatib dan guru, hingga
beliau wafat, semoga Allah
merahmatinya.
Beliau menjadi guru di pondok
pendidikan dari tahun 1374
sampai tahun 1398 H. ketika
beliau berpindah untuk
mengajar di Fakultas Syari’ah
dan Usuluddin di Qashim, yang
menginduk pada Universitas
Imam Muhammad bin Suud Al-
Islamiyah, beliau masih menjadi
guru di sana hingga wafatnya.
Semoga Allah merahmatinya.
Dahulu, beliau mengajar di
Masjidil Haram dan Masjid
Nabawi pada Musim Haji dan
Ramadahan serta liburan musim
panas, sejak tahun 1402 H.
hingga beliau wafat. Semoga
Allah merahmatinya.
Pada (diri) Syaikh, semoga Allah
merahmatinya,
(terdapat)
metode pendidikan yang tidak
ada duanya dalam hal
keberhasilan dan kelayak-
kannya. Beliau berdiskusi dengan
murid-muridnya serta menerima
perta-nyaan-pertanyaan mereka.
Beliau memberikan pelajaran
dan ceramah dengan semangat
yang tinggi, jiwa yang tenang,
percaya diri dan senang dalam
menyebarkan dan mendekatkan
ilmu pada manusia.
Peninggalan-Peninggalan Ilmiyah
Beliau
Kesungguhan beliau yang besar
dalam memberi dan memper-
sembahkan (karya) dalam
menyebarkan ilmu, dalam
mengajar, memberi nasehat,
petunjuk dan pengarahan serta
dalam memberikan ceramah dan
dakwah, terlihat selama lebih
dari lima puluh tahun. Maha suci
Allah!
Beliau memberikan perhatian
untuk menulis dan menerbitkan
fatwa dan jawaban-jawaban
(pertanyaan), yang menonjol
dengan sumber ilmu yang kuat.
Dan diterbitkan milik (karangan)
beliau berpuluh-puluh buku,
makalah, ceramah, fatwa,
khutbah, pertemuan (diskusi)
dan artikel-artikel. Begitupulah
beribu-ribu rekaman ceramah,
khutbah, pertemuan, program
siaran dan pelajaran-pelajaran
ilmiahnya diluncurkan, dalam
masalah tafsir Al-Qur’anul
Karim, serta uraian-uraian
istimewah dalam hal hadits, sirah
dan matan-matan yang teratur
dalam ilmu-ilmu syar’i dan
nahwu.
Sebagai bentuk realisasi dari
prinsip, ketentuan dan
pengarahan yang ditetapkan
oleh yang mulia, semoga Allah
merahmatinya, untuk
menyebarkan karangan,
makalah, pelajaran, ceramah,
khutbah, fatwa dan pertemuan-
pertemuannya, maka Yayasan
Sosial Syaikh Muhammad bin
Shalih Al-Utsaimin melaksanakan
tanggung-jawab untuk
mempublikasikan dan
memelihara semua peninggalan-
peninggalan ilimiahnya.
Bertitik tolak pada nasehatnya/
anjuran beliau, semoga Allah
merahmatinya, dengan
pertolongan Allah, didirikan
tempat khusus pada jaringan
pendidikan Negara. dalam
rangka menyebarkan faedah
(ilmu) yang diharapkan dan
untuk menyajikan semua
peninggalan-peninggalan
ilmiahnya. dintaranya; tulisan
dan rekaman-remakan.
Kegiatan dan Aktifitas Lainnya
Disamping kerja keras yang
berhasil di bidang pengajaran,
penulisan, imam, khutbah,
fatwah dan dakwah kepada
Allah Subhanahu wa Taala.
Syaikh juga melakukan kegiatan-
kegiatan lain yang sukses,
diantaranya:
Anggota pada organisasi
ulama-ulama besar di Kerajaan
Saudi Arabia. dari tahun 1407
hingga beliau wafat.
Anggota pada Majlis ilmu di
Universitas Imam Muhammad
bin Suud Al-Islamiyah dalam dua
tahun pembelajaran, tahun
1398-1400 H.
Anggota Dewan Pengurus
Fakultas Syari’ah dan Ushuluddin
di Universitas Imam Muhammad
bin Suud cabang Al-Qashim dan
sekaligus menjadi Dekan jurusan
syari’ah.
Pada akhir masa
pengajarannya di Pondok
Pendidikan, beliau bergabung
dalam keanggotaan “Panitia
Program dan Perencanaan”
untuk pondok-pondok
pendidikan. Dan menerbitkan
sejumlah buku-buku
pembelajaran.
Pengurus pada Komite
Bimbingan (pengarahan) pada
musim haji. Dari tahun 1392
hingga wafatnya, semoga Allah
meridhoinya, dimana beliau
memberikan pelajaran dan
ceramah-ceramah di Makkah.
Beliau memberikan fatwa
berbagai permasalahan dan
hukum-hukum syariat.
Mengepalai lembaga
penghafalan Al-Qur’anul Karim
di Unaizah, sejak didirikannya
pada tahun 1405 H. hingga
wafatnya.
Beliau banyak
menyampaikan ceramah-
ceramah di dalam Kerajaan
Saudi Arabia pada kelompok-
kelompok yang berbeda-beda.
Begitupulah, beliau
menyampaikan ceramah melalui
telepon (ceramah jarak jauh)
pada perkumpulan dan pusat-
pusat kajian Islam di pelosok-
pelosok dunia yang berbeda.
Beliau termasuk ulama besar
kerajaan yang menjawab
pertanyaan-pertanyaan orang
seputar hukum-hukum agama
dan dasar-dasar aqidah dan
syariat. Hal itu melalui program
siaran dari Kerajaan Saudi
Arabia. Yang paling terkenal
adalah “Nuurun Alad
Darbi” (cahaya pada lorong).
Mewajibkan diri untuk
menjawab pertanyaan-
pertanyaan orang. Baik itu
melalui telepon, tulisan ataupun
melalui lisan.
Menyusun jadwal
pertemuan-pertemuan ilmiah;
mingguan, bulanan maupun
tahunan.
Ikut serta pada banyak
muktamar yang diadakan di
Kerajaan Saudi Arabia.
Oleh karena beliau
mementingkan etika pendidikan
dan nasehat, maka beliau
memberikan perhatian,
memberikan petunjuk dan
mengarahkan murid-murid
kepada etika dan metode yang
baik dalam menuntut dan
mencari ilmu. Beliau berusaha
untuk mengum-pulkan mereka.
Sabar dalam mengajar mereka.
Tabah dalam menjawab
pertanyan-pertanyaan mereka
yang berbeda-beda serta
memberikan perhatian pada
kepentingan-kepentingan
mereka.
Syaikh, semoga Allah
merahmatinya, memiliki
kegiatan-kegiatan yang banyak di
lapangan sosial, pintu-pintu
kebaikan dan sisi-sisi kebaikan
terhadap manusia. memenuhi
kebutuhan mereka serta
memberikan nasehat kepada
mereka dengan tulus dan ikhlas.
Kedudukan Keilmuan Beliau
Syaikh yang mulia, semoga Allah
merahmatinya, dikategorikan
termasuk orang yang kuat dalam
ilmu yang Allah berikan dengan
karunia dan kemuliaa-Nya.
Sumber dan penguasaan yang
besar dalam mengetahui dan
menggabungkan dalil dan
dalam menyimpulkan hukum
dan faedah-faedah dari kitab
dan sunnah. Beliau meneliti
dasar-dasar Bahasa Arab, baik
secara makna, I’rab dan
balaghah.
Tatkala beliau menonjol dengan
sifat-sifat ulama yang mulia,
akhlak yang terpuji.
menggabungkan antara ilmu dan
amal, orang-orang mencintainya
dengan kecintaan yang besar.
Menghargainya dengan segenap
penghargaan. Allah
mengkaruniakan beliau
sambutan baik (penerimaan)
dikalangan orang-orang. Mereka
merasa puas dengan pilihan
beliau dalam ilmu fiqhi. Mereka
menerima pelajaran, fatwa dan
peninggalan-peninggalan
ilmiahnya, yang tumpah ruah
dari mata air ilmunya serta
mengambil faidah dari nasehat
dan wejangan-wejangan beliau.
Beliau telah diberikan hadiah
tingkat dunia “Raja Faisal”,
semoga Allah merahmatinya,
untuk pengabdian(nya) dalam
Islam, pada tahun 1414 H. Dan
adapun pertimbangan-
pertimbangan yang dimunculkan
oleh panitia untuk
memberikannya hadiah, adalah
sebagai berikut:
Pertama: Beliau menonjol
dengan akhlak ulama yang
utama. Yang paling menonjol
adalah wara’ (ketaqwaan),
lapang dada, menyam-paikan
yang haq, beraktifitas untuk
kemaslahatan kaum muslimin
dan memberi nasehat kepada
orang tertentu dan kepada
orang banyak.
Kedua: Banyaknya
pemamfaatan ilmunya;
pembelajaran, fatwa dan
karangan beliau.
Ketiga: Penyampaian ceramah-
ceramah umum yang
bermamfaat di banyak daerah
yang berbeda dalam kerajaan.
Keempat: Banyaknya keikut-
sertaan beliau pada muktamar
islam.
Kelima: penggabungan antara
metode-metode istimewa dalam
dakwah kepada Allah dengan
hikmah dan nasehat yang baik.
Pengenalan contoh yang ideal
terhadap manhaj
shalafushsholeh; pemikiran
maupun tingkah laku.
Keturunan Beliau
Beliau mempunyai lima anak
laki-laki, dan tiga anak
perempuan. Adapun anak laki-
lakinya adalah: Abdullah,
Abdurrahman, Ibrahim, Abdul
Aziz dan Abdurrahim.
Wafatnya Beliau
Beliau, semoga Allah
merahmatinya, wafat di Kota
Jeddah, sebelum masuk waktu
magrib pada hari rabu, tanggal
lima belas bulan Syawwal, tahun
1421 H. Dan dishalatkan pada
hari kamis, setelah shalat ashar.
kemudian diantar jenazahnya
oleh beribu-ribu peserta shalat
dan khalayak ramai, dalam
sebuah pemandangan yang
berkesan. Dimakamkan di
Makkah Al-Mukarramah.
Setelah shalat jum’at pada hari
berikutnya, Beliau dishalatkan
dengan shalat ghaib di seluruh
kota Saudi Arabia.
Semoga Allah mengasihi guru
kita dengan kasih sayang orang-
orang yang beruntung.
Menempatkan beliau dalam
keluasan surga-Nya.
Mengkaruniainya magfirah dan
keridhoan-Nya. Memmberinya
ganjaran yang baik terhadap apa
yang telah beliau persembahkan
untuk Islam dan Kaum Muslimin.
Komite pendidikan
Yayasan Sosial Syaikh
Muhammad bin Shaleh Al-
Utsaimin
[Diterjemah dari Muqaddimah
Syarh As-Siyasah Asy-Syar'iyah
Syaikhul Islam Ibnu Taimiah
karya Asy-Syaikh Ibnu al-
Utsaimin]
www.al-atsariyyah.com/?p=612#more-612
2 komentar:
aneh abi syafiq di firefox koq pas di buka readmorenya tulisannya hanya stengah ngga melebar ke kanan..
kang jaloe masternya, ane ga tau apa2. Lagian ane ga pernah buka firefox kang, ga punya pc. Ane bikin ginian pake hp,pk browser opmin.
Posting Komentar