Sudah menjadi takdir Allah -Azza
wa Jalla-, adanya perpecahan di
dalam Islam dan memang hal
tersebut telah disampaikan oleh
Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi
wasallam- . Di negara kita
sendiri, sekte-sekte dan aliran
sesat yang menyandarkan diri
kepada Islam sudah terlalu
banyak. Apabila kita
memperingatkan dan
membantah kesesatan aliran-
aliran tersebut, maka sebagian
kaum muslimin membela aliran-
aliran tersebut. Mereka berdalil
dengan hadits berikut,
إِخْتِلَافُ أُمَّتِيْ رَحْمَةٌ
Padahal hadits ini dho’if (palsu),
bahkan tidak ditemukan dalam
kitab-kitab hadits. Syaikh Al-
Albaniy -rahimahullah- berkata,
"Hadits ini tak ada asalnya. Para
ahli hadits telah mengerahkan
tenaga untuk mendapatkan
sanadnya, namun tak mampu".
Dari segi makna,
hadits juga batil. Ibnu Hazm -
rahimahullah- dalam Al-Ihkam
(5/64) berkata, "Ini merupakan
ucapan yang paling batil, karena
andaikan ikhtilaf (perselisihan)itu
rahmat, maka kesepakatan(persatuan)
adalah kemurkaan. Karena,
disana tak ada sesuatu, kecuali
kesepakatan, dan perselihan; tak
ada, kecuali rahmat atau
kemurkaan".
Sumber : Buletin Jum’at Al-
Atsariyyah edisi 18 Tahun I.
Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas.
www.almakassari.com/artikel-islam/aqidah/perselisihan-umatku-adalah-rahmat.html#more-132
0 komentar:
Posting Komentar