Banner 468 X 60

Sabtu, 21 Agustus 2010

Perkataan Ulama Salaf Dalam Mencela Bid'ah

1. Abdullah bin Mas’ud
radhiallahu ‘anhu berkata:

اَلْإِقْتِصَادُ فِي السُّنَّةِ
خَيْرٌ مِنَ الْإِجْتِهَادِ فِي
الْبِدْعَةِ

“Sederhana dalam melakukan
sunnah lebih baik daripada
bersungguh-ungguh dalam
melaksanakan bid’ah”. (Riwayat
Ad-Darimi)
dan beliau juga berkata:

اِتَّبِعُوْا وَلاَ تَبْتَدِعُوْا
فَقَدْ كُفِيْتُمْ وَكُلُّ
بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Ittiba’lah kalian dan jangan
kalian berbuat bid’ah karena
sesungguhnya kalian telah
dicukupi, dan setiap bid’ah
adalah kesesatan”. (Riwayat Ad-
Darimi no. 211 dan dishohihkan
oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam
ta’liq beliau terhadap Kitabul Ilmi
karya Ibnul Qoyyim)

2. ‘Abdullah bin ‘Umar
radhiallahu ‘anhuma berkata:

كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَإِنْ
رَآهَا النَّاسُ حَسَنَةً

“Setiap bid’ah adalah sesat
walaupun manusia
menganggapnya baik”. (Riwayat
Al-Lalika`i dalam Syarh Ushul
I’tiqod Ahlissunnah)

3. Mu’adz bin Jabal radhiallahu
‘anhu berkata:

فَإِيَّاكُمْ وَمَا يُبْتَدَعُ,
فَإِنَّ مَا ابْتُدِعَ ضَلاَلَةٌ

“Maka waspadalah kalian dari
sesuatu yang diada-adakan,
karena sesungguhnya apa-apa
yang diada-adakan adalah
kesesatan”. (Riwayat Abu Daud
no. 4611)

4. Abdullah bin Abbas
radhiallahu ‘anhuma pernah
berkata kepada Utsman bin
Hadhir:

عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللهِ
وَالْإِسْتِقَامَةِ, وَاتَّبِعْ
وَلاَ تَبْتَدِعْ

“Wajib atasmu untuk bertaqwa
kepada Allah dan beristiqomah,
ittiba’lah dan jangan berbuat
bid’ah”. (Riwayat Ad-Darimi no.
141)

5.Imam Asy-Syafi’i rahimahullah
berkata:

مَنِ اسْتَحْسَنَ فَقَدْ
شَرَعَ

“Barang siapa yang menganggap
baik (suatu bid’ah) maka berarti
dia telah membuat syari’at”.

6. Imam Ahmad rahimahullah
berkata dalam kitab beliau
Ushulus Sunnah:

أُصُوْلُ السُّنَّةِ عِنْدَنَا
اَلتَّمَسُّكُ بِمَا كَانَ
عَلَيْهِ أَصْحَابُ رَسُوْلِ
اللهِ صلى الله عليه وعلى آله
وسلم وَالْإِقْتِدَاءُ بِهِمْ
وَتَرْكُ الْبِدَعَ وَكُلُّ
بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Pokok sunnah di sisi kami
adalah berpegang teguh dengan
apa-apa yang para shahabat
Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa
‘ala alihi wasallam berada di
atasnya, meneladani mereka
serta meninggalkan bid’ah dan
setiap bid’ah adalah kesesatan”.

7. Sahl bin ‘Abdillah At-Tasturi
rahimahullah berkata:

مَا أَحْدَثَ أًحَدٌ فِي الْعِلْمِ
شَيْئًا إِلاَّ سُئِلَ عَنْهُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ, فَإِنْ
وَافَقَ السُّنَّةَ سَلِمَ وَإِلاَّ
فَلاَ

“Tidaklah seseorang
memunculkan suatu ilmu (yang
baru) sedikitpun kecuali dia akan
ditanya tentangnya pada hari
Kiamat ; bila ilmunya sesuai
dengan sunnah maka dia akan
selamat dan bila tidak maka
tidak”. (Lihat Fathul Bari: 13/290)

8. Umar bin Abdil Aziz
rahimahullah berkata:

أَمَّا بَعْدُ, أُوْصِيْكَ
بِتَقْوَى اللهِ
وَالْإِقْتِصَادْ فِي أَمْرِهِ,
وَاتِّبَاعِ سُنَّةَ نَبِيِّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى
آلِهِ وَسَلَّمَ, وَتَرْكِ مَا
أَحْدَثَ الْمُحْدِثُوْنَ بَعْدَ
مَا جَرَتْ بِهِ سُنَّتُهُ

“Amma ba’du, saya wasiatkan
kepada kalian untuk bertaqwa
kepada Allah dan bersikap
sederhana dalam setiap
perkaraNya, ikutilah sunnah
NabiNya Shollallahu ‘alaihi wa
‘ala alihi wasallam dan
tinggalkanlah apa-apa yang
dimunculkan oleh orang-orang
yang mengada-adakan setelah
tetapnya sunnah beliau
Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi
wasallam”. (Riwayat Abu Daud)

9. Abu Utsman An-Naisaburi
rahimahullah berkata:

مَنْ أَمَّرَ السُّنَّةَ عَلَى
نَفْسِهِ قَوْلاً وَفِعْلاً
نَطَقَ بِالْحِكْمَةِ, وَمَنْ
أَمَّرَ الْهَوَى عَلَى نَفْسِهِ
قَوْلاً وَفِعْلاً نَطَقَ
بِالْبِدْعَةِ

“Barang siapa yang
menguasakan sunnah atas
dirinya baik dalam perkataan
maupun perbuatan maka dia
akan berbicara dengan hikmah,
dan barang siapa yang
menguasakan hawa nafsu atas
dirinya baik dalam perkataan
maupun perbuatan maka dia
akan berbicara dengan bid’ah”.
(Riwayat Abu Nu’aim dalam Al-
Hilyah : 10/244)


www.al-atsariyyah.com/?p=1522#more-1522

0 komentar:

Posting Komentar