Banner 468 X 60

Selasa, 24 Agustus 2010

Menuntut Ilmu Di Masa Muda

Keutamaan menuntut ilmu
sangat banyak disebutkan dalam
ayat-ayat maupun hadits-hadits
shahih. Bahkan sampai di dalam
hadits yang dho’if dan palsu,
seperti berikut,

أَيُّمَا نَاشِئٍ نَشَأَ فِيْ
طَلَبِ الْعِلْمِ وَالْعِبَادَةِ
حَتَّى يَكْبُرَ وَهُوَ عَلَى
ذَلِكَ أَعْطَاهُ اللهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ ثَوَابَ اثْنَيْنِ
وَسَبْعِيْنَ صِدِّيْقًا

"Anak muda mana pun yang
tumbuh dalam menuntut ilmu,
dan ibadah sampai ia menjadi
tua, sedangkan dia masih tetap
di atas hal itu, maka Allah akan
memberikannya pada hari
kiamat pahala 72 orang
shiddiqin". [HR.Tamam Ar-Raziy
dalam Al-Fawaid (2428), Ibnu
Abdil Barr dalam Jami' Al-Ilm
(1/82)].

Namun hadits ini derajatnya
adalah dho’if jiddan (lemah
sekali), bahkan boleh jadi hadits
ini palsu, karena di dalamnya
ada rawi yang bernama Yusuf
bin Athiyyah. Dia adalah seorang
yang mungkarul hadits. Bahkan
An-Nasa’iy menilainya matruk
(ditinggalkan karena biasa
berdusta atas nama manusia).
Karenanya Syaikh Al-Albaniy
menghukumi hadits ini dho’if
jiddan dalam Adh-Dho’ifah
(700).


Sumber : Buletin Jum’at Al-
Atsariyyah edisi 45 Tahun I.
Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas.
Alamat : Pesantren Tanwirus
Sunnah, Jl. Bonto Te’ne No. 58,
Kel. Borong Loe, Kec. Bonto
Marannu, Gowa-Sulsel. HP :
08124173512 (a/n Ust. Abu
Fa’izah). Pimpinan Redaksi/
Penanggung Jawab : Ust. Abu
Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary,

www.almakassari.com/artikel-islam/hadits/menuntut-ilmu-di-masa-muda.html

0 komentar:

Posting Komentar